Sabtu, 29 Mei 2010

Sisik Trenggiling Bisa Disulap Jadi Sabu-Sabu

DUMAI - Pakar lingkungan hidup dan kesehatan Universitas Riau (Unri) menyatakan, sisik trenggiling (Manis javanica) mengandung zat aktif Tramadol Hel. Zat ini merupakan partikel pengikat zat yang terdapat pada psikotropika jenis sabu-sabu. "Tramadol HC1 juga merupakan zat aktif salah satu obat analgesik yang digunakan untuk mengatasi nyeri hebat, baik akut atau kronis dan nyeri pascaop-erasi." ujar pakar lingkungan dan kesehatan UR, Ariful Amri, belum lama ini.

Trenggiling merupakan binatang pemakan semut atau dalam bahasa asing dikenal dengan ant eater. Karena itu, menurut Ariful, di dalam tubuh trenggiling terdapat unsur yang dapat menjaga kekebalan tubuh (antibodi) yang sangat tinggi. Ariful mengatakan, hal itu bisa dilihat dari sisik trenggiling yang dapat melindungi tubuh binatang tak bergigi itu.

"Percaya atau tidak, di negara asing seperti Singapura, sisik trenggiling dijual dengan harga jutaan, bahkan puluhan juta per kilogramnya. Ada kabar kalau di sana sisik trenggiling digunakan sebagai bahan dasar obat-obatan berdosis tinggi termasuk psikotropika jenis sabu-sabu," ujarnya.

Ia mengatakan, banyak metodeyang digunakan untuk membuat tablet lepas lambat yang juga terdapat pada obat-obatan psikotropika. Salah satunya .dengan menggunakan sistem matriks, dimana obat bercampur homogen dengan bahan matriks.

Matriks etil selulosa menurut Ariful, adalah matriks yang tidak larut di dalam air dan memberi lintang untuk penetrasi cairan kedalam matriks. Seklian itu, difusi obat akan menjadi lambat. Sistem matriks merupakan sistem yang paling sederhana dan sering digunakan dalam pembuatan tab.let lepas lambat.

"Pada sisik trenggiling, kandungan matriks etil selulosa dapat dipastikan sangat tinggi, sehingga pemanfaatannya sangat luas. Untuk diketahui, matriks etil solulosa juga terdapat pada sabu-sabu sebagai pengikat unsur zat kimia yang terkandung di dalamnya," ujarnya.

ani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar